Breaking News

Jumat, 25 Maret 2016

Gagal Lacak Pelaku Bom Brussels, Polisi Belgia Dituding Blunder

Kondisi bandara Brussels usai ledakan bom.

Brussels - Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, menyebut polisi lalai dalam melacak militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mendalangi teror bom Brussels. Polisi Belgia dianggap mengabaikan salah satu pelaku yang pernah dideportasi Turki tahun lalu, karena dicurigai terlibat militan asing.

Saat dimintai pertanggungjawaban terkait isu itu oleh parlemen Belgia, Menteri Jambon mengakui dirinya menanggung tanggung jawab politik, namun dia juga menyinggung kelalaian polisi Belgia.

"Seseorang telah lalai, dan tidak bertindak proaktif. Seseorang di dalam tubuh kepolisian melakukan blunder (kesalahan besar)," sebut Jambon seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/3/2016).

Otoritas Belgia dibuat malu ketika pada Rabu (23/3), Turki mengungkapkan Ibrahim El Bakraoui, salah satu pengebom bunuh diri di bandara Brussels, pernah dideportasi dari Turki pada Juli tahun lalu. Turki bahkan memberi peringatan bahwa Ibrahim merupakan militan asing.

Ibrahim yang dideportasi ke Belanda, bisa kembali ke Belgia tanpa ada tindakan tegas. Padahal otoritas Belgia dan Belanda sama-sama telah diberitahu oleh Turki soal kecurigaan bahwa Ibrahim seorang militan asing yang berniat masuk ke Suriah. Pada saat itu, disebutkan bahwa otoritas Belgia hanya mengakui Ibrahim pelaku kriminal tapi bukan seorang militan. Beberapa tahun lalu, Ibrahim divonis 10 tahun penjara atas pidana perampokan bersenjata.

Menteri Jambon menyebut Ibrahim ditangkap di wilayah Turki, dekat perbatasan Suriah, pada 11 Juni 2015. Turki memberitahu Kedutaan Besar Belgia di wilayahnya bahwa Ibrahim akan dideportasi ke Belanda dengan pesawat pada 14 Juli tahun yang sama.

Namun setibanya di Belgia, Ibrahim tidak ditangkap karena ternyata kepolisian Belanda tidak mendapat intruksi dari mitranya di Belgia untuk menangkap Ibrahim yang terjerat kasus pidana di negara asalnya.

Jambon menambahkan, utusan kepolisian yang ada di kantor Kedubes Belgia di Turki baru memberi tahu polisi Belgia selang enam hari kemudian, atau pada 20 Juli 2015, bahwa Ibrahim ditahan di Turki atas kecurigaan terorisme. Menanggapi pesan itu, otoritas Belgia meminta informasi lebih lanjut dari otoritas Turki yang baru dibalas enam bulan kemudian atau pada 11 Januari tahun ini.




***


Bonus Freechips 5.000
Bonus Referral 20%
Bonus Cashback 0.3%
Pelayanan dan Proses Deposit / Withdraw Cepat

Untuk info lebih Lanjut :

Web : Domino365.com
Pin BBM : 5598274D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By