Breaking News

Rabu, 16 Maret 2016

Problematika Pogba Sebelum Mendunia


Jika disodorkan pertanyaan siapa pemain muda terbaik dunia saat ini, nama Paul Pogba pasti tak akan luput dari perhatian. Gelandang asal Prancis yang kini berusia 23 tahun tersebut tampil di atas rata-rata pemain seusianya dan menorehkan sejumlah catatan manis bersama Juventus, kesebelasan yang sudah ia bela sejak 2012.

Sempat kesulitan menembus tempat utama di musim pertamanya, Pogba kini menjadi pemain tak tergantikan di skuat berjuluk Si Nyonya Tua ini. Bahkan bisa dibilang, pemain kelahiran 15 Maret 1993 ini kini menjadi roh permainan Juventus setelah kepergian Andrea Pirlo.

Pogba pun kini menjadi pemain incaran banyak kesebelasan Eropa. Kesebelasan-kesebelasan kaya macam Real Madrid, Chelsea, Manchester City, Bayern Munchen, Paris Saint-Germain dan Barcelona dikabarkan siap menggelontorkan puluhan juta euro untuk memboyongnya. Namun Juve masih enggan melepasnya, dan sang pemain pun masih ingin bertahan lebih lama di Turin.

Untuk menjadi pemain besar seperti sekarang ini, banyak hal telah dilalui Pogba sebelum pindah ke Juventus. Lebih dari itu, ia sempat melalui masalah dan masa sulit hingga akhirnya bisa menjadi pemain kelas dunia.

Pindah dari Manchester United Karena 'Ulah' Ferguson

Juventus mendapatkan Pogba dengan status bebas transfer dari Manchester United pada musim panas 2012. Pemain bertinggi 191 cm ini menolak perpanjangan kontrak dari Man United karena minimnya kesempatan bermain.

Man United memang menyodorkan kontrak baru pada Pogba menjelang kontraknya berakhir pada 2012. Namun, dengan hanya tiga kali bermain di tim utama Man United yang telah ia bela sejak 2009, Pogba merasa kemampuannya tak diakui, terlebih oleh manajer Man United saat itu, Sir Alex Ferguson.

Ketika Ferguson menjadi manajer favorit banyak pemain bahkan bagi Cristiano Ronaldo, Pogba adalah pengecualian. Bahkan secara terang-terangan, Pogba mengatakan alasan utama ia hengkang dari Man United adalah faktor Ferguson.

"Saya tidak ingin menandatangani kontrak karena Ferguson tidak ingin memainkan saya," ujar Pogba pada 2012 seperti yang dikutip The Times. "Ferguson tidak menginginkan saya bahkan meski tidak ada gelandang lain yang bisa ia mainkan sekalipun."

Apa yang dikatakan Pogba tersebut terkait apa yang terjadi pada tahun 2012. Saat itu Manchester United dilanda krisis pemain di lini tengah yang membuat performa Setan Merah angin-anginan. Namun bukannya memberikan kesempatan Pogba untuk tampil, Ferguson malah memberikan kesempatan kembali Paul Scholes untuk tampil, padahal pada pertengahan 2011, Scholes sudah menyatakan pensiun.

"Ketika melihat Scholes kembali, saya senang karena seorang legenda kembali menjadi bagian tim. Tapi di sisi lain, saya tahu bahwa itu adalah akhir dari karier saya. Manajer [Ferguson] berpikir Scholes harus bermain, bukan saya. Sejak saat itulah saya berpikir harus pergi," ungkap adik dari Mathias dan Florentin Pogba ini.

Sementara itu, Ferguson sendiri berdalih bahwa kepergian Pogba dari Manchester United lebih karena ulah agen Pogba, Mino Raiola. Menurut Ferguson, Raiola melanggar kesepakatan tentang Pogba yang harusnya bertahan satu tahun lebih lama.

"Ada dua agen pemain yang saya tidak suka di dunia ini, Mino Raiola, agen Pogba, adalah salah satunya," tutur Ferguson seperti yang dikutip harian Express. "Pogba memiliki kontrak tiga tahun dan memiliki opsi perpanjangan satu tahun yang harusnya ia tandatangani. Saya dengan Raiola seperti air dan minyak. Karena ulahnya pula Paul dan keluarganya menandatangani kontrak dengan Juventus."


Ferguson boleh berkilah. Tapi Pogba pindah ke Juventus karena ia ingin jam terbang yang lebih banyak. Hal itu bahkan sudah Pogba sampaikan langsung pada Fergie. Hanya saja Fergie tak mendengarkannya dan Pogba akhirnya hanya ikut berlatih atau duduk di bangku cadangan selama di Manchester.

"Saya kecewa Ferguson karena ia sering berbicara pada saya dan mengatakan bahwa saya selangkah lagi bermain reguler dengan pemain utama. Tapi yang terjadi tidak demikian. Lalu saya berkata padanya, 'jika saya tidak bermain, maka saya tidak akan punya pengalaman bermain dan tidak tahu sejauh mana saya bisa berkembang'", ucap Pogba. "Mungkin Ferguson akan menyesalinya sekarang, tapi saya sudah tak lagi memikirkan Manchester United. Saya tak menyesal tinggalkan Manchester United, tidak sama sekali."

Karma Manchester United

Manchester United disinyalir membawa Pogba secara tidak sah ketika masih berusia 16 tahun dari kesebelasan asal Prancis, Le Havre. Hal itulah yang mungkin menjadi alasan mengapa Manchester United kesulitan memiliki Pogba di akhir kontraknya.

Pogba bergabung dengan akademi Le Havre pada 2007, atau ketika ia masih berusia 14 tahun. Sebelumnya, ia sempat membela US Roissy-En-Brie dari usia enam tahun dan pindah ke US Torcy ketika berusia 13 tahun di mana saat itu Pogba menjadi kapten kesebelasan.

Berpindah ke Le Havre memang berpotensi bisa memuluskan karier siapapun pemain yang berbakat. Selain Pogba, ada nama-nama seperti Dimitri Payet, Riyad Mahrez, Steve Mandanda, Lassana Diarra, Jean Alain Boumsong, Charles N’Zogbia, Carlos Kameni, Florent Sinama-Pongolle, dan masih banyak lagi pemain tenar yang berasal dari akademi Le Havre.

Akademi Le Havre sendiri merupakan salah satu akademi terbaik di Prancis, terlebih dengan visi mengorbitkan para pemain akademi. Meskipun begitu, semuanya sudah berubah sejak 2015 lalu ketika kepemilikan klub sudah beralih tangan ke pengusaha asal Amerika Serikat, Vincent Volpe. 

Pada 2009, Man United yang tertarik akan kemampuan Pogba memang tak bisa begitu saja untuk merekrutnya. Ada aturan di Eropa bahwa pemain di bawah usia 18 tahun boleh pindah ke kesebelasan manapun dengan catatan harus membayar kompensasi ke kesebelasan pemilik seminimal mungkin.

Namun Man United tak melakukan hal tersebut sehingga kubu Le Havre merasa pemainnya telah dicuri. Man United mengambil Pogba begitu saja padahal sebelumnya manajemen Le Havre dan orang tua Pogba sudah menjalin kesepakatan bahwa Pogba setidaknya bertahan di Le Havre hingga akhir musim 2009/2010.

"Le Havre ingin mengutarakan kemarahan atas apa yang dilakukan ofisial Manchester United dan pengejarannya terhadap Paul Pogba," tulis situs resmi Le Havre saat itu. "Paul Pogba, orang tuanya, dan Le Havre telah terikat pada kontrak yang disebut ‘non-solicitation agreement’ sejak musim gugur 2006. Pada akhir kontrak, ketiga belah pihak setuju untuk mendatangani kontrak ketika sang pemain sudah cukup umur dan bisa mendapatkan beasiswa, yang membuatnya bertahan hingga akhir musim 2009/2010."


Man United memang mendapatkan Pogba tanpa melalui Le Havre, melainkan langsung pada orang tua Pogba. Kedua orang tua Pogba diiming-imingi uang yang sangat besar agar Pogba dan keluarganya bersedia pindah ke Manchester, agar Pogba bisa membela Man United.

"Sang pemain [Pogba] dan orang tuanya menolak melanjutkan kerjasama tersebut karena Manchester United menawarkan uang yang sangat banyak pada kedua orang tua sang pemain untuk memuluskan kepindahan pemain tersebut," lanjut pernyataan Le Havre.

Bagi Manchester United sendiri bukan hanya kasus Pogba yang masuk ke kategori 'pencurian' pemain muda. Sebelum Pogba, ada Federico Macheda yang dicuri Man United dari Lazio ketika Macheda masih berusia 16 tahun.

"Mereka [Man United] mendatangi orang tua pemain, memberikan tawaran yang sangat fantastis, bahkan menawari pekerjaan yang sebenarnya tak terjadi di kemudian hari," ujar Claudio Lotito, presiden klub Lazio. "Karena seorang pemain berusia 15 tahun tidak mungkin memberi orang tuanya jutaan euro, maka mereka [Man United] membeli orang tua mereka. Dan di situlah masalahnya."

Karena cara inilah mungkin Manchester United mendapatkan karma ketika Pogba memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak bersama Man United. Pogba pindah ke Juventus dengan gratis, di mana kemudian Pogba menunjukkan sinarnya dan menjadi pemain yang paling diinginkan banyak kesebelasan top.

Bersama Antonio Conte yang kala itu masih menjadi pelatih Juventus, Pogba mendapatkan apa yang ia inginkan; menit bermain yang cukup. Dengan apa yang Pogba tampilkan dan torehkan sejauh ini, Manchester United pasti akan menyesali keputusannya. Iya, kan Fergie?


***


Bonus Freechips 5.000
Bonus Referral 20%
Bonus Cashback 0.3%
Pelayanan dan Proses Deposit / Withdraw Cepat

Untuk info lebih Lanjut :

Web : Domino365.com
Pin BBM : 5598274D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By